Logo merupakan bagian terpenting dari identitas perusahaan karena menjadi wajahnya perusahaan. Untuk itu, logo tidak dapat dibuat asal jadi, namun dengan terencana/terkonsep, mencerminkan spirit perusahaan, serta dengan desain yang baik. Untuk membuat logo yang baik, sedikitnya ada sepuluh hal yang kiranya penting untuk dihindari dalam pembuatan logo, antara lain :
1. Meniru sebagian atau sepenuhnya dari desain yang lain
Meniru dalam bentuk apa pun sama dengan plagiatisme. Meskipun tujuannya baik, untuk kemajuan perusahaan, namun kalau diawali dengan meniru logo orang lain sebagian atau seluruhnya, bukan akan memajukan perusahaan, namun justru memperburuk citra perusahaan.
2. Menggunakan resource baik dari clipart atau dari website lain
Yang membedakan desainer yang benar-benar desainer dengan desainer gadungan atau amatiran di antaranya adalah penggunaan elemen-elemen visual dalam logo. Desainer amatiran lebih cenderung menggunakan resource dari clipart atau website lain sebagai elemen visual yang akan dimasukkan ke dalam logo. Tindakan ini akan mengurangi orisinalitas, kualitas, profesionalitas, dan kreativitas anda.
3. Menggunakan resource dari desain logo untuk klien lain yg pernah dibuat
Hampir sama dengan nomor dua, namun yang ketiga ini resource milik desainer sendiri. Hanya saja, desain yang sudah menjadi hak perusahaan yang pernah anda buatkan digunakan kembali sebagiannya untuk desain logo perusahaan baru. Ini juga dapat mengurangi orisinalitas, kualitas, dan kreativitas anda, serta bagi perusahaan, logo tidak memiliki kekuatan pencitraan karena logo tidak begitu orisinil.
4. Terlalu banyak menggunakan font
Terlalu banyak menggunakan font sama dengan orang yang memamerkan koleksi perhiasannya dengan memakai beberapa gelang, anting, dan kalung sekaligus. Logo bukan pameran karya. Penggunaan font yang terlalu variatif menyebabkan logo kurang eye catching dan melemahkan pencitraan perusahaan.
5. Menyerahkan pembuatan logo kepada desainer amatiran
Bagian kelima ini dikhususkan kepada perusahaan yang akan memercayakan pembuatan logo mereka baik kepada pihak luar maupun kepada pihak internal perusahaan. Menyerahkan pembuatan logo kepada desainer amatiran sama dengan menyerahkan jabatan menteri pertanian kepada seorang ahli IT, atau meminta tukang kayu untuk merakit komputer. Tidak akan mendapatkan hasil yang bagus, justru akan amburadul. Setiap orang memiliki spesifikasi limu yang berbeda, dia akan sangat ahli jika diberikan pekerjaan yang sesuai. Sabda Rasulullah SAW pun berlaku kepada hal seperti ini : “Jika sesuatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, tunggulah kehancurannya”.
Orang bisa CorelDraw, Photoshop, Illustrator, dan berbagai program desain lainnya, tidak serta merta menjadi desainer. Karena kecakapan software tidak cukup syarat untuk menjadi seorang graphic designer. Jadi, percayakan pembuatan logo kepada desainer logo professional yang sudah ahlinya.
Perkara adanya situs yang mengadakan sayembara pembuatan logo, yang katanya penghuninya kebanyakan desainer amatiran, itu adalah realitas yang tidak dapat dihindari, yang penting bagi desainer logo dalam bekerja adalah terus meningkatkan kapasitasnya agar senantiasa dapat bekerja menghasilkan desain lebih baik dari para amatiran sehingga konsumen pun akan semakin pintar memilih, memercayakan desain logo mereka kepada siapa, karena mereka sudah akan lebih percaya kepada desainer profesional.
6. Desain terlalu ramai
Seperti halnya terlalu banyak menggunakan font, desain yang terlalu ramai, misalnya penggunaan warna yang terlalu banyak, penggunaan elemen visual yang berlebihan baik gambar maupun efek-efek visual, menjadikan logo terlalu buruk untuk dilihat. Selain itu, desain yang terlalu kompleks menyebabkan logo sulit diingat.
7. Terlalu mengikuti trend
Mengikuti perkembangan trend memang baik untuk mengetahui kecenderungan dan teknik pembuatan logo terbaru. Namun bukan berarti mengikuti tren dalam membuat logo itu baik, karena dapat menjadikan logo tidak unik lagi. Mengapa logo harus unik? Karena logo yang unik tidak terpengaruhi oleh tren. Sedang tren bersifat musiman, datang dan pergi. Sehingga logo yang mengikuti tren tidak dapat abadi, sementara setiap perusahaan menginginkan usahanya berkembang, maju, dan langgeng.
Saat ini, orang dibilang gaul itu kalau mengikuti tren. Sedang mereka yang mengatakan itu tidak menyadari ada sisi yang unik bagi orang yang tidak mengikuti tren, yaitu mereka adalah orang yang istimewa, menjadi diri mereka sendiri.
8. Membuat logo menggunakan image editor
Sebaiknya hindari membuat logo dengan image editor, karena ketika hendak membuat sebuah desain dalam skala besar, logo akan terlihat pecah, hal ini karena pikselnya ikut membesar. Buatlah logo dengan vektor editor seperti Adobe Illustrator atau Corel Draw, karena vektor memiliki titik-titik matematis yang apabila gambar diperbesar semakin besar pula jumlah titik matematisnya, bukan semakin besar ukuran titiknya seperti bitmap. Aplikasi image editor/bitmap editor lebih tepat digunakan untuk membuat icon, karena icon tidak terlalu diperlukan dalam ukuran besar.
9. Menggunakan tipe font yang terlalu tipis
Penggunaan font yang terlalu tipis untuk logo akan membuat perusahaan anda sulit dikenali dan diingat. Orang malas membaca tulisan yang terlalu tipis, mereka lebih suka mengabaikannya. Kalau ingin logo anda dapat dikenal, kenapa memilih font untuk nama perusahaan yang terlalu tipis?
10. Menggunakan software pembuat logo instan
Seiring dengan semakin mutakhirnya perkembangan industri software, muncul berbagai aplikasi yang mempermudah orang untuk melakukan pekerjaan. Di antaranya adalah aplikasi pembuat logo instan. Dalam hitungan menit logo anda sudah jadi. Pembuatan logo dengan cara seperti ini tidak mencerminkan tindakan desainer profesional. Bagi pemilik perusahaan, membuat logo sendiri dengan aplikasi pembuat logo instan merupakan tindakan kurang bijak, karena tidak akan memberikan dampak yang signifikan terhadap kemajuan perusahaan.
Demikian 10 langkah pembuatan logo yang harus dihindari, semoga bermanfaat bagi rekan-rekan yang hendak membuat logo, dan perusahaan yang akan memercayakan kepada siapa logo akan dibuat.
10:09 PM
mantab gan , masukan yang bagus (Y)
ReplyDeleteBener, desain terlalu ramai malah bikin orang nggak berselera saat melihatnya
ReplyDelete